TINGKAH LAKU PEMIJAHAN, PEMBENIHAN, PEMBESARAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO

Authors

  • Dwi Ivanda Lailatul P Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
  • A Agus Tumulyadi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
  • S S Sukandar Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Abstract

Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi. Produksinya berasal dari penangkapan dan budidaya. Saat ini tidak banyak yang memahami tentang tingkah laku ikan kerapu tikus. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian tentang tingkah laku ikan kerapu tikus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkah laku ikan kerapu tikus secara keseluruhan yang meliputi pemijahan, pembenihan, dan pembesaran. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo dengan menggunakan metode deskriptif,  analisa data yang digunakan adalah analisa komparatif yaitu membandingkan antara hasil pengamatan dengan literatur. Berdasarkan hasil penelitian, ikan kerapu tikus merupakan ikan hermaprodit protogini yang mengalami perubahan kelamin dari betina ke jantan setelah betina berumur 2 tahun dengan berat 2,5 kg. Pemijahan ikan kerapu terjadi pada bulan gelap (antara tanggal 25-5) antara pukul 22.00-02.00 wib pada suhu perairan 29 oC dan jumlah perbandingan jantan dan betina 1:2.  Ikan kerapu yang hendak memijah menjadi lebih sensitif terhadap suara dan cahaya. Ikan kerapu betina perutnya terlihat buncit, warna tubuhnya cerah dan pergerakannya lambat. Ikan kerapu jantan pergerakannya lebih agresif daripada ikan kerapu betina. Ikan kerapu jantan akan bergerak mengikuti ikan kerapu betina dan berenang bersama. Telur yang dihasilkan berkisar 100.000 – 300.000. Masa inkubasi telur 18-20 jam dengan tingkat penetasan 80% dan survival rate 5 %. Larva kerapu tikus bersifat pelagis, pemberian pakan disesuaikan dengan bukaan mulut larva. Pakan yang diberikan berupa minyak cumi pada D1-D14, zooplankton jenis artemia pada D15-D40, fitoplankton jenis rotifera pada D15-35, pelet pada D17 -D50 dan rebon pada D40-D50.  Faktor lingkungan yang dibutuhkan pada pengamatan larva yaitu : suhu 29 oC, pH 7 , salinitas 32 ppt , dan nilai amoniak < 0,01 ppm. Pembesaran ikan kerapu tikus di karamba jaring apung (KJA) dipelihara mulai ukuran 10 cm (D70) dengan masa pemeliharaan 15 bulan.  Pemberian pakan dilakukan satu kali sehari berupa ikan selar. Ikan kerapu tikus makan dengan menyergap pakannya sebelum pakannya menuju ke dasar. Lingkungan di karamba jaring apung mempunyai suhu  perairan 29-31 oC dan salinitas 33 ppt.

Kata Kunci : tingkah laku ikan, kerapu tikus

Downloads

Published

2013-05-17